Ima Rohimah, - (2023) ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMBERIAN FOTOTERAPI DAPAT MENURUNKAN DERAJAT IKTERIK PADA NEONATUS DI RUANG PERINATOLOGI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA. KTI thesis, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Text
Ima Rohimah - COVER.pdf Download (48kB) |
|
Text
Ima Rohimah - ABSTRAK.pdf Download (768kB) |
|
Text
Ima Rohimah - BAB I.pdf Download (858kB) |
|
Text
Ima Rohimah - BAB V.pdf Download (764kB) |
|
Text
Ima Rohimah - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (767kB) |
Abstract
Hiperbilirubin adalah salah satu penyakit yang sering dialami oleh neonatus dimana terjadi peningkatan kadar bilirubin yang dapat menyebabkan ikterik pada tubuhnya, karena bilirubin yang tidak bisa dipecah ini tidak bisa dikeluarkan bersama urin dan feses yang mengakibatkan senyawa bilirubin ini menyebar dalam tubuh bayi. Apabila kondisi ini berkelanjutan pada bayi maka dapat mengakibatkan kern ikterus atau kerusakan pada otak. Untuk mengatasi hal ini maka diupayakan untuk diberikan fototerapi. Tujuan studi kasus ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian fototerapi dapat menurunkan derajat ikterik pada neonates. Metode studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan pada neonates dengan kriteria bayi lahir premature, usia 0-28 hari, bayi dengan masalah hiperbilirubin yang mengalami ikterik. Teknik pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik, observasi, wawancara, dan pemeriksaan penunjang. Hasil didapatkan data focus pada tahap pengkajian klien yang berusia 3 hari lahir secara premature, klien mengalami ikterik pada sklera, membrane mukosa, dan kulit dengan Kramer 4, serta kadar bilirubin total 14,62 mg/dL sehingga muncul diagnose keperawatan ikterik neonates berhubungan dengan usia kurang dari 7 hari ditandai dengan perubahan warna kuning pada sklera, membrane mukosa dan kulit bayi dengan kadar bilirubin total lebih dari 10 mg/dL. Rencana tindakan pemberian fototerapi yang dilakukan 1 hari 1 kali selama 4 hari. Sebelum dan setelah diberikan fototerapi diukur derajat ikterik menggunakan kramer ikterik. Derajat ikterik sebelum diberikan fototerapi adalah 4 dan setelah diberikan pada hari terakhir menjadi 2. Selisih penurunan derajat ikterik selama 4 hari yaitu 2. Kesimpulan fototerapi dapat menurunkan derajat ikterik. Disarankan bagi perawat ruangan untuk menerapkan tindakan fototerapi sesuai SOP dan harus lebih memperhatikan efek samping yang timbul selama diberikan fototerapi.
Item Type: | Thesis (KTI) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Additional Information: | Hardcopy: KTI.1659 | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Fototerapi, Derajat Ikterik, Hiperbilirubin | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Keperawatan | ||||||||||||
Depositing User: | Tsani Karimah | ||||||||||||
Date Deposited: | 11 Nov 2024 04:03 | ||||||||||||
Last Modified: | 11 Nov 2024 04:03 | ||||||||||||
URI: | http://repository.umtas.ac.id/id/eprint/2206 |
Actions (login required)
View Item |