Ai Pitriani, - (2024) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OP OPEN REDUCTION AND INTERNAL FIXATION (ORIF) FRAKTUR FEMUR DENGAN PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS NYERI DI RUANG MELATI 4 RUMAH SAKIT DR. SOEKARJDO KOTA TASIKMALAYA. KTI thesis, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Text
Ai Pitriani - COVER.pdf Download (25kB) |
|
Text
Ai Pitriani - ABSTRAK.pdf Download (796kB) |
|
Text
Ai Pitriani - BAB I.pdf Download (881kB) |
|
Text
Ai Pitriani - BAB V.pdf Download (798kB) |
|
Text
Ai Pitriani - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (754kB) |
Abstract
Fraktur femur merupakan rusaknya susunan jaringan tulang karena peristiwa trauma pada struktur tulang paha. Post ORIF (open reduction and internal fixation) merupakan suatu tindakan pembedahan untuk memanipulasi fragmen- fragmen tulang yang patah/fraktur sedapat mungkin kembali sepeti letak asalnya. Pasien akan mengalami nyeri setelah operasi post op ORIF. Manajemen nyeri adalah prosedur penatalaksanaan untuk menangani nyeri, ada dua manajemen untuk menangani nyeri yaitu yang pertama dengan menggunakan farmakologis menggunakan analgetik dan non-farmakologis menggunakkan terapi teknik relaksasi napas dalam.Tujuan studi kasus ini menggambarkan “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Op Open Reduction And Internal Fixation (ORIF) fraktur Femur Dengan Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri di Ruang Melati 4 Rumah Sakit Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya”. Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan Asuhan Keperawatan yang berbasis Al-Islam Ke-Muhammadiyahan. Subjek studi kasus sebanyak 2 responden pasien post op ORIF H+1 dengan kriteria yang sudah ditentukan yaitu skala (1-6). Pengukuran skala nyeri menggunakan Numerical Rating Scale (NRS).Hasil pengkajian pada kedua responden pasien pot op ORIF ditemukan masalah pasien mengeluh nyeri. Pada responden 1 skala nyeri 6, sedangkan responden 2 skala nyeri 5. Diagnosa keperawatan kedua responden sama yaitu nyeri akut dengan kriteria hasil Tingkat Nyeri menurun, dengan intervensi utama yaitu manajemen nyeri (Teknik Relaksasi Napas Dalam). Implementasi dilakukan 2 kali dalam sehari dengan waktu 10-15 menit secara 3 hari berturut-turut. Hasil dari evaluasi selama 3 hari skala nyeri responden 1 menjadi skala 3, dan responden 2 menjadi skala 2. Kesimpulan: Hasil studi kasus ini dapat disimpulkan bahwa terapi teknik relaksasi napas dalam bisa menurunkan intensitas nyeri pada pasien post op ORIF. Diharapkan terapi teknik relaksasi napas dalam ini bisa dijadikan sebagai tindakan non-farmakologis untuk menurunkan intensitas nyeri.
Item Type: | Thesis (KTI) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Hardcopy: KTI.1684 | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | ASKEP, Nyeri, Post Op ORIF, Teknik Relaksasi napas dalam | |||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Keperawatan | |||||||||
Depositing User: | Tsani Karimah | |||||||||
Date Deposited: | 05 Dec 2024 04:24 | |||||||||
Last Modified: | 05 Dec 2024 04:24 | |||||||||
URI: | http://repository.umtas.ac.id/id/eprint/2266 |
Actions (login required)
View Item |