UJI EFEKTIVITAS ULAT HONGKONG (TENEBRIO MOLITOR LARVA) DALAM DEGRADASI SAMPAH PLASTIK ORIENTED POLYPROPYLENE (OPP)

Rubiansyah Dio Lazuardi, - (2022) UJI EFEKTIVITAS ULAT HONGKONG (TENEBRIO MOLITOR LARVA) DALAM DEGRADASI SAMPAH PLASTIK ORIENTED POLYPROPYLENE (OPP). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.

[img] Text
Rubiansyah Dio L - COVER.pdf

Download (470kB)
[img] Text
Rubiansyah Dio L - ABSTRAK.pdf

Download (873kB)
[img] Text
Rubiansyah Dio L - BAB I.pdf

Download (896kB)
[img] Text
Rubiansyah Dio L - BAB V.pdf

Download (823kB)
[img] Text
Rubiansyah Dio L - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (853kB)

Abstract

Plastik merupakan suatu bahan yang terbuat dari polimer sinestetik dengan sifat mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan memiliki resistensi kimia yang tinggi. Pada tahun 2019 jumlah sampah plastik yang dihasilkan mencapai 15,93%, sedangkan pada tahun 2020 terjadi peningkatan yang sangat signifikan untuk penggunaan plastik hingga mencapai 17,11% atau 5.481.786,08 ton/tahun. Plastik OPP merupakan polimer termo-plastik yang banyak digunakan untuk kepentingan plastik kemasan produk pada industri farmasi, rokok, shampoo, detergen, tekstil, makanan dan minuman. Penelitian eksperimental ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan sampah plastik untuk menguji ulat dalam menndegradasi sampah plastik yang diberikan pada setiap perlakuan sebanyak 3 kali pengulangan. Variasi perlakuan yang diberikan yaitu OPP 0,23 g untuk 120 ekor ulat (V0); OPP 0,17 g : Dedak 0,23 g untuk 120 ekor ulat (V1); OPP 0,11 g : Dedak 0,23 g untuk 120 ekor ulat (V2); dan OPP 0,06 g : Dedak 0,23 g untuk 120 ekor ulat (V3) tiap 4 hari selama 28 hari. Analisis data menggunakan uji faktorial analisis varian keragaman (ANAVA) untuk mengetahui perlakuan mana yang signifikan dilanjutkan dengan melakukan uji Duncan menggunakan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan OPP dan dedak berpengaruh terhadap bobot badan larva ulat hongkong. Pemberian pakan OPP dan dedak terhadap bobot akhir ulat yang maksimal terdapat pada perlakuan V2 dengan berat awal OPP 0,11 g : dedak 0,23 g untuk 120 ekor ulat. Terdapat kenaikan bobot ulat yang paling signifikan dari hari ke 39 sampai hari ke 67 dan menghasilkan bobot akhir ulat sebesar 1,29 gram. Sedangkan pada diagram persentase degradasi OPP menunjukan perlakuan V2 memiliki nilai yang rendah sebesar 36,36% dan nilai yang tertinggi diperoleh pada perlakuan V1 sebesar 50%.

[error in script]
Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN
Thesis advisorEstin Nofiyanti, -NIDN0414118803
Thesis advisorMelly Mellyanawaty, -NIDN0007077608
Additional Information: HARDCOPY (SKP.TL 0014)
Uncontrolled Keywords: Plastik OPP; Ulat Hongkong; Dedak
Divisions: Fakultas Teknik > S1 Teknik Lingkungan
Depositing User: Tsani Karimah
Date Deposited: 21 Jun 2023 08:37
Last Modified: 26 Jun 2023 02:15
URI: http://repository.umtas.ac.id/id/eprint/1518

Actions (login required)

View Item View Item