Anis Innayatunnisa, - (2024) ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK UNTUK MENURUNKAN TINGKAT HALUSINASI PADA PASIEN HALUSINASI PENDENGARAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA. KTI thesis, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Text
Anis Innayatunnisa - COVER.pdf Download (240kB) |
|
Text
Anis Innayatunnisa - ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text
Anis Innayatunnisa - BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
Anis Innayatunnisa - BAB V.pdf Download (1MB) |
|
Text
Anis Innayatunnisa - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (955kB) |
Abstract
Latar belakang: Halusinasi pendengaran adalah halusinasi yang sangat sering dialami kepada penderita gangguan mental, misalnya mendengar suara melengking, mendesir, bising, dan dalam bentuk kata – kata atau kalimat. Halusinasi merupakan salah satu gejala dari gangguan persepsi sensori yang dapat dialami oleh penderita gangguan jiwa. Perubahan prilaku yang dapat muncul pada penderita halusinasi ialah mencurigai, ketakutan, perasaan yang tidak aman, gelisah, bingung, perilaku merusak diri, kurang di perhatikan orang, tidak mampu mengambil keputusan dan tidak mampu membedakan nyata dan tidak nyata. Gangguan halusinasi dapat diatasi dengan cara non farmakologi dan farmakologi. Terapi non farmakologi bisa lebih aman digunakan karena tidak menimbulkan efek samping seperti obat – obatan, salah satunya terapi non farmakologi yang lebih efektif adalah mendengarkan musik klasik, musik memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit dan meningkatkan kemampuan mental. Tujuan: Mengetahui hasil penerapan pemberian Terapi Musik Klasik dalam penurunan halusinasi pada kedua responden pasien halusinasi pendengaran. Metode: Studi kasus Asuhan Keperawatan Dengan Pemberian Terapi Musik Klasik Dalam Penurunan Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya. Hasil: Asuhan Keperawatan setelah dilakukan dengan penerapan terapi mendengarkan musik klasik 5 kali selama 5 hari berturut – turut dengan durasi 10 – 15 menit yaitu adanya penurunan tingkat halusinasi. Dimana sebelum diberikan terapi musik klasik, kedua klien mendengarkan bisikan yang tidak nyata dan berbicara sendiri. Respon setelah kedua responden diberikan terapi mendengarkan musik klasik pada kedua responden yaitu klien tidak terlihat berbicara sendiri, respon halusinasi menurun, suara – suara bisikan yang muncul berkurang, perasaan lebih tenang dan nyaman. Kesimpulan: Terapi mendengarkan musik klasik efektif untuk menurunkan halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran karena musik dapat mempengaruhi sistem kerja hormon manusia. Pada saat kita mendengarkan musik yang baik atau positif juga dihasilkan hormon yang meningkatkan daya tahan tubuh
Item Type: | Thesis (KTI) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Hardcopy: KTI.1738 | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Gangguan Jiwa, Halusinasi Pendengaran, Terapi Musik | |||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Keperawatan | |||||||||
Depositing User: | Tsani Karimah | |||||||||
Date Deposited: | 19 Dec 2024 08:27 | |||||||||
Last Modified: | 19 Dec 2024 08:27 | |||||||||
URI: | http://repository.umtas.ac.id/id/eprint/2317 |
Actions (login required)
View Item |