ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMBERIAN TERAPI MUSIK DANGDUT UNTUK MENURUNKAN TINGKAT HALUSINASI PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA

Rifdah Kusumah Putri, - (2024) ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMBERIAN TERAPI MUSIK DANGDUT UNTUK MENURUNKAN TINGKAT HALUSINASI PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA. KTI thesis, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.

[img] Text
Rifdah Kusumah - COVER.pdf

Download (102kB)
[img] Text
Rifdah Kusumah - ABSTRAK.pdf

Download (912kB)
[img] Text
Rifdah Kusumah - BAB I.pdf

Download (912kB)
[img] Text
Rifdah Kusumah - BAB V.pdf

Download (850kB)
[img] Text
Rifdah Kusumah - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (888kB)

Abstract

Halusinasi pendengaran adalah suatu kondisi seseorang mengalami perubahan sensori dimana pasien mendengar suara-suara tanpa adanya objek atau rangsangan yang nyata. Dampak halusinasi ialah hilangnya kendali diri, sulit dalam berkonsentrasi dan kemampua dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan untuk menggambarkan Asuhan Keperawatan Dengan Pemberian Terapi Musik Dangdut Untuk Menurunkan Tingkat Halusinasi Pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya. Metode yang diguanakan Studi kasus dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan penerapan terapi musik dangdut. Hasil pengkajian dari responden pertama mengatakan mendengar ada banyak suara wanita menyuruh untuk pergi, pasien tampak gelisah, menyendiri dan melamun. Responden kedua mengatakan mendengar suara-suara orang ramai, pasien tampak melamun dan menyendiri. Diagnosa yang muncul yaitu gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi pendengaran. Perencanaan dilakukan selama 4 hari dengan kriteria hasil mendengar bisikan, distorsi sensori, perilaku halusinasi, menarik diri, melamun, curiga, mondar-mandir menurun, respon sesuai stimulus, konsentrasi, dan orientasi membaik. Implementasi yang diterapkan ialah melakukan SP 1-4 halusinasi dan terapi musik dangdut lesti (terkesan) dilakukan selama 10 menit, 1 hari sekali selama 4 hari. Kesimpulan tindakan pengobatan non-farmakologis yang dapat di terapkan untuk menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran salah satunya pemberian terapi musik dangdut.

[error in script]
Item Type: Thesis (KTI)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN
Thesis advisorRosy Rosnawanty, -NIDN0406077701
Thesis advisorUbad Badrudin, -NIDN0416036303
Additional Information: Hardcopy: KTI.1725
Uncontrolled Keywords: Halusinasi Pendengaran, Keperawatan Jiwa, Terapi Musik Dangdut
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Keperawatan
Depositing User: Tsani Karimah
Date Deposited: 17 Dec 2024 07:58
Last Modified: 17 Dec 2024 07:58
URI: http://repository.umtas.ac.id/id/eprint/2305

Actions (login required)

View Item View Item