ASUHAN KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN PEMBERIAN FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF PADA ANAK ISPA (6-12 TAHUN) DI RUANG MELATI 5 RUMAH SAKIT DR.SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

Maya NurulHidayah Manggala Putri, - (2024) ASUHAN KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN PEMBERIAN FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF PADA ANAK ISPA (6-12 TAHUN) DI RUANG MELATI 5 RUMAH SAKIT DR.SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA. KTI thesis, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.

[img] Text
Maya NurulHidayah - COVER.pdf

Download (31kB)
[img] Text
Maya NurulHidayah - ABSTRAK.pdf

Download (790kB)
[img] Text
Maya NurulHidayah - BAB I.pdf

Download (904kB)
[img] Text
Maya NurulHidayah - BAB V.pdf

Download (791kB)
[img] Text
Maya NurulHidayah - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (884kB)

Abstract

Latar Belakang: Kasus ISPA tertinggi di Indonesia selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada bayi dan balita. Di Indonesia kasus ISPA menempati urutan pertama dalam jumlah pasien rawat jalan terbanyak, prevalensi ISPA di Indonesia sebesar 9,3% diantaranya 9,0% berjenis kelamin laki-laki dan 9,7% berjenis kelamin perempuan. Salah satu penyakit dari sistem pernapasan adalah ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA adalah masuknya mikroorganisme (bakteri, virus, riketsi) kedalam saluran pernapasan yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat berlangsung sampai 14 hari. Tujuan: Menggambarkan asuhan keperawatan pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan pemberian fisioterapi dada dan batuk efektif dalam meningkatkan kebutuhan oksigenasi. Metode: Studi kasus dengan melibatkan 2 anak yang dipilih sesuai kriteria anak 6-12 tahun dengan frekuensi nafas 36-39x/menit. Hasil studi kasus: Menunjukan adanya penurunan pada frekuensi nafas anak dibuktikan dengan rata-rata frekuensi pada klien 1 yaitu 29x/menit setelah dilakukan nya penerapan fisioterapi dada dan batuk efektif dan pada saat pengkajian frekuensi nafas anak 34x/menit sedangkan pada klien 2 didapatkan hasil rata-rata frekuensi yaitu 30x/menit setelah dilakukan nya penerapan fisioterapi dada dan batuk efektif dan pada saat pengkajian frekuensi nafas anak 32x/menit. Kesimpulan: Pemberian fisioterapi dada dan batuk efektif dilakukan pada anak infeksi saluran pernafasan untuk menurunkan frekuensi nafas anak. Saran: Perawat dan masyarakat secara luas diharapkan dapat melakukan fisioterapi dada dan batuk efektif.

[error in script]
Item Type: Thesis (KTI)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN
Thesis advisorAsep Setiawan, -NIDN0405067102
Thesis advisorAsep Mukhsin, -NIDN0402028504
Additional Information: Hardcopy: KTI.1720
Uncontrolled Keywords: ISPA, Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif, Frekuensi Nafas,
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Keperawatan
Depositing User: Tsani Karimah
Date Deposited: 16 Dec 2024 08:57
Last Modified: 16 Dec 2024 08:57
URI: http://repository.umtas.ac.id/id/eprint/2301

Actions (login required)

View Item View Item